BAB V (KEBUGARAN JASMANI) DAN BAB X (AKTIVITAS FISIK)
BAB V KEBUGARAN JASMANI
BAB X AKTIVITAS FISIK DAN PENCEGAHAN PENYAKIT
A. Perkembangan Gerak
Tahap
perkembangan fisik pada masa remaja adalah pengembangan perbaikan atau penghalusan
gerak dasar. Harrow (1972: 52) mengemukakan bahwa gerak dasar merupakan pola
gerak yang inheren yang membentuk dasar-dasar. Untuk keterampilan gerak
yang kompleks, yang meliputi: a) gerak lokomotor; b) gerak non lokomotor; dan
c) gerak manipulatif.
Pate,
Mc Clenaghan, dan Rotella (1979: 185), mengemukakan bahwa urutan rangkaian
perkembangan motorik dapat digunakan model tahap-tahap. Perkembangan motorik
dapat dibagi menjadi dua periode utama, yaitu: a) tahap pra keterampilan; dan
b) tahap keterampilan. Kaitannya dengan anak SMP, maka perkembangan motorik
usia remaja pada perbaikan atau penghalusan gerak dasar dalam ’tahap keterampilan”.
Tahap ini terdiri dari urutan perkembangan motorik, yaitu gerak refleks dan
integrasi sensori, yang berkembang pada masa bayi dan perkembangan gerak dasar,
serta perkembangan pada masa kanak-kanak menuju kesempurnaan gerak melalui
perbaikan atau penghalusan gerak dasar. (kelanjutan dari teori: Pae, Rotella,
dan Mc. Clenaghan, 1979: 185).
B.
Pola Gerak Dasar
Permulaan
dari pola gaya berjalan yang meningkat menandai permulaan perkembangan pola
gerak dasar. Pola lari, melompat, melempar, menangkap dan memukul diperbaiki
dari gerakan awal yang tidak teratur ke dalam pola yang teratur dan
keterampilan tinggi. Pada masa kanak-kanak awal melewati beberapa tingkatan
yang jelas dapat di cermati dalam memperoleh kematangan dan pola gerak yang
efisien.
1. Keterampilan
Lokomotor (Locomotor skills)
Keterampilan
lokomotor didefinisikan sebagai keterampilan berpindahnya individu dari satu
tempat ke tempat yang lain. Sebagian besar keterampilan lokomotor berkembang
dari hasil dari tingkat kematangan tertentu, namun latihan dan pengalaman juga
penting untuk mencapai kecakapan yang matang. Keterampilan lokomotor misalnya
berlari cepat, mencongklang, meluncur, dan melompat lebih sulit dilakukan
karena merupakan kombinasi dari pola-pola gerak dasar yang lain. Keterampilan
lokomotor membentuk dasar atau landasan koordinasi gerak kasar (gross skill)
dan melibatkan gerak otot besar.
2. Keterampilan
Nonlokomotor
Keterampilan
nonlokomotor disebut juga keterampilan stabilitas (stability skill),
didefinisikan sebagai gerakan-gerakan yang dilakukan dengan gerakan yang memerlukan
dasar-dasar penyangga yang minimal atau tidak memerlukan penyangga sama sekali
atau gerak tidak berpindah tempat, misalnya gerakan berbelok-belok, menekuk,
mengayun, bergoyang. Kemampuan melaksanakan keterampilan ini paralel dengan
penguasaan keterampilan lokomotor.
3. Keterampilan
Manipulaif
Keterampilan
manipulatif didefinisikan sebagai keterampilan yang melibatkan pengendalian
atau kontrol terhadap objek tertentu, terutama dengan menggunakan tangan atau
kaki. Ada dua klasifikasi keterampilan manipulatif, yaitu (1) keterampilan
reseptif (receptive skil); dan (2) keterampilan propulsif (propulsive
skill). Keterampilan reseptif melibatkan gerakan menerima objek, misalnya
menangkap, menjerat, sedangkan keterampilan propulsif bercirikan dengan suatu kegiatan
yang membutuhkan gaya atau tenaga pada objek tertentu, misalnya melempar,
memukul, menendang.
Walaupun
sebagian besar keterampilan manipulatif menggunakan tangan dan kaki, tetapi
bagian-bagian tubuh yang lain juga dapat digunakan. Manipulasi terhadap objek
tertentu mengarah pada koordinasi mata-tangan dan mata-kaki yang lebih baik,
terutama penting untuk gerakan-gerakan yang mengikuti jalan atau alur (tracking)
pada tempat terentu.
Keterampilan
manipulatif merupakan dasar-dasar dari berbagai keterampilan permainan (game
skill). Gerakan yang memerlukan tenaga, seperti melempar, memukul, dan
menendang dan gerakan menerima objek, seperti menangkap merupakan keterampilan
yang penting yang dapat diajarkan dengan menggunakan berbagai jenis bola. Gerakan
melambungkan atau mengarahkan objek yang melayang, seperti bola voli merupakan
bentuk keterampilan manipulatif lain yang sangat penting. Kontrol terhadap
suatu objek yang dilakukan secara terus menerus, seperti menggunakan tongkat
atau simpai juga merupakan aktivitas manipulatif.
C.
Bentuk Latihan
Apakah
kebugaran jasmani penting bagi kehidupan kita. Latihan-latihan apa saja yang
bisa kamu lakukan? Agar kamu bisa memahami tentang kebugaran jasmani, pelajari
materi berikut ini dengan cermat. Latihan kebugaran jasmani merupakan salah
satu syarat yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan kebugaran jasmani
seseorang, dapat dikatakan sebagai keperluan dasar yang tidak dapat diabaikan.
Karena banyaknya macam sikap gerak yang harus dilakukan, maka perlu disiapkan
berbagai unsur kondisi fisik sebaik-baiknya.
Untuk
mencapai hal tersebut, unsur-runsur kebugaran jasmani perlu dilatih. Tanpa
penguasaan unsur-unsur kebugaran jasmani tersebut kamu tidak mungkin
mendapatkan tubuh yang sehat dan kuat. Sekarang baca berbagai bentuk-bentuk
latihan kebugaran jasmani dengan cermat, kemudian lakukan bersama-sama
teman-temanmu untuk mempraktikkan berbagai jenis bentukbentuk latihan kebugaran
jasmani yang ada dalam buku ini, dan diskusikan cara melakukan latihan yang
baik.
Agar
program latihan kebugaran jasmani berjalan baik tentunya perlu adanya
perencanaan. Oleh sebab itu sering berhubungan dengan repetisi dan set.
Repetisi adalah pengulangan gerakan yang sama tanpa jeda atau istirahat.
Contohnya adalah siswa melakukan gerakan baring duduk (sit up) 8 kali, artinya
siswa tersebut melakukan gerakan baring duduk (sit up) 8 kali.
Set
adalah pengulangan dari repetisi. Seorang siswa melakukan naik turun tangga 8
kali terus istirahat, berarti siswa sudah melakukan 1 kali set, dan diulangi
naik turun tangga 8 kali kemudian istirahat, berati siswa sudah melakukan 2
kali set.
1. Kecepatan
a. Lari cepat jarak 40-60 meter.
1) Berdiri
di belakang garis startdgn sikap badan
tegak dan kedua kaki dibuka.
2) Kedua
tangan disamping badan dgn sikap lari.
3) Lari
ditempat, makin lama ,makin cepat sambil mengangkat kepala tinggi-tinggi.
4) Setelah
ada aba-aba peluit lari secepatnya dan jarak 40m-60m. Latihan itu
diulang-ulang.
Gambar 2.
Latihan Kecepatan
b. Lari naik turun tangga.
1)
Berdiri
seperti stat melayang.
2)
Lakukan
lari naik tangga dengan kecepatan maksimal.
3)
Saat
turun tangga berjalan seperti biasa.
4)
Setelah
itu lanjutkan kembali dengan berlari.
5)
Latihan
sebaiknya dimulai dengan lari cepat naik turun tangga selama 30 detik.
Gambar 3.
Latihan Naik tangga
a. Latihan kecepatan reaksi
(permainan hijau-hitam)
1) Nama
Permainan adalah Ular Makan Ekornya
2) Jumlah
pemain: tidak terbatas
3)
Tempat: di bangsal senam,
atau di halaman, atau di lapangan.
4)
Cara Bermain:
a) Permainan
terdiri atas 2 regu yakni "regu hitam" dan "regu hijau".
pemilihan regu tergantung dari guru.
b) Siswa
dibagi menjadi 2 banjar / baris dan kedua banjar/ baris regu saling berhadapan.
Masing-masing regu tidak memiliki batasan jumlah anggota, yang terpenting
keduanya memiliki jumlah anggota yang sama banyak.
c) Kedua
regu saling berhadapan dengan jarak kira-kira 3 atau 4 langkah kaki orang
dewasa.
d) Regu
yang dipanggil adalah regu yang berlari dan regu yang tidak dipanggil adalah
regu yang mengejar.
e) Tiap
siswa hanya mengejar siswa yang menjadi pasangannya (inilah alasan mengapa
jumlah anggota regu masing-masing harus sama banyak)
f) Permainan
dimulai ketika guru meneriakkan nama salah satu regu.
g) Bila
guru meneriakkan "hiiiiiiiiiitam" maka regu hitam harus berlari dan
regu hijau mengerjar pasangannya yang berada dalam regu hitam. begitu pula
sebaliknya, bila guru meneriakkan "hiiiiiiiiiijau" maka regu hijau
harus berlari secepat mungkin untuk menghindari tangkapan siswa dari regu
hitam.
h) Untuk
teriakan dalam menyebut nama regu, guru bisa memanjangkan suku kata awal agar
terkesan mendebarkan dan membuat bingung siswa (untuk meningkatkan
konsentrasi). karena kedua nama regu mempunyai suku kata awal yang sama.
i) Siswa
yang berhasil menangkap siswa yang dikejarnya berhak mendapatkan reward berupa
hukuman bagi siswa yang tertangkap. misalnya : siswa yang menangkap meminta
gendong siswa yang tertangkap kira-kira 10 meter gendongan.
j) Hukuman
bisa bervariasi tergantung kesepakatan awal. Lakukan permainan berulang-ulang.
Gambar 4.
Permainan untuk melatih
kecepatan
2. Daya Tahan
a.
Aktivitas latihan Berjalan
dengan Tangan
Cermati dan peragakan
aktivitas latihan daya tahan otot lengan dan bahu untuk meningkatkan kebugaran
jasmani berikut ini.
Gambar 5.
Latihan
daya tahan lengan
1) Latihan
dilakukan dengan cara berjalan dengan menggunakan kedua lengan dan kedua kaki
dipegang oleh salah seorang teman.
2) Lakukan
Latihan ini berulang-ulang secara bergantian dengan teman.
3) Jarak
yang ditempuh 15 – 20 meter.
b.
Aktivitas latihan daya tahan
otot tungkai
Cermati dan peragakan
aktivitas latihan daya tahan otot tungkai untuk meningkatkan kebugaran jasmani
berikut ini.
Gambar 6.
Latihan daya tahan lengan
1) Sikap
jongkok, kedua lutut ditekuk rapat. Tumit dalam posisi terangkat sehingga pada
bagian belakang rapat dengan betis.
2) Lemparkan
kedua tungkai ke belakang secara bersamaan kemudian kembali ke sikap jongkok.
3) Lemparkan
tungkai ke belakang lagi kemudian jongkok danberdiri.
4) Lakukan
Latihan ini berulang-ulang dengan hitungan 2 x 8 hitungan.
c.
Aktivitas latihan daya tahan
otot lengan berpasangan.
Cermati dan peragakan
aktivitas latihan daya tahan otot lengan secara berpasangan untuk meningkatkan
kebugaran jasmani berikut ini.
Gambar 7.
Latihan daya tahan
1) Duduk
terlunjur berpasangan dan saling berhadapan.
2) Kaki
depan saling dirapatkan satu kaki lain dibelakang dan kedua tangan saling
berpegangan.
3) Lakukan
saling kedua lengan kebelakang menarik ke belakang.
4) Lutut
kedua kaki dalam posisi ditekuk.
5) Lakukan
Latihan ini secara bergantian dan saling menarik.
d.
Aktivitas latihan daya tahan
otot lengan.
Cermati dan peragakan
aktivitas latihan kekuatan otot lengan untuk meningkatkan kebugaran jasmani
berikut ini.
Gambar 8.
Sumber Depdiknas
Latihan daya tahan
1) Sikap
berjongkok, kedua kaki sedikit rapat, kedua tangan lurus berada diantara kedua
paha dekat lutut.
2) Telapak
tangan terbuka dan menumpu pada lantai.
3) Sentuhkan
paha ke bagian dalam dekat siku tangan, angkat kedua kaki ke atassecara
perlahan-lahan hingga lepas dari lantai.
4) Siku
dapat berfungsi sebagai penahan pada paha.
5) Pertahankan
sikap seperti ini selama 5 – 8 detik dan lakukan berulang-ulang.
e.
Latihan daya tahan otot lengan
(naik palang tunggal)
Cermati dan peragakan
aktivitas latihan daya tahan otot lengan (naik palang tunggal) untuk meningkatkan
kebugaran jasmani berikut ini.
Gambar 9
Sumber Depdiknas
Latihan daya tahan
1) Naik
ke atas bangku yang telah disiapkan. Pegang palang tunggal dengantelapak tangan
menghadap ke depan.
2) Jarak
kedua tangan yang memegang palang tunggal adalah selebar bahu.
3) Singkirkan
bangku agar yang memegang palang tunggal bergantung. tangan dalam posisi lurus.
4) Setelah
ada aba-aba “Mulai” angkat badan hingga dagu melewati palangtunggal (kepala
tidak boleh ditengadahkan).
5) Selanjutnya
turunkan badan hingga kedua tangan betul-betul lurus dan badan tetap
bergantung.
6) Lakukan
latihan ini secara berulang-ulang.
f.
Aktivitas Latihan Daya Tahan
kekuatan otot tungkai (naik turun bangku)
Cermati dan peragakan
aktivitas latihan kekuatan otot tungkai (naik turun bangku) untuk meningkatkan
kebugaran jasmani berikut ini:
Gambar 10.
Latihan daya tahan
1) Berdiri
menghadap ke arah bangku yang akan digunakan untuk turun-naik.
2) Setelah
ada aba-aba peluit, naiklah ke atas bangku kemudian turun kembali.
3) Pada
waktu melakukan turun-naik, salah satu kaki harus menempel di atas bangku
4) atau
di lantai, tidak boleh melakukan gerakan melompat ke atas atau ke bawah.
5) Latihan
ini dilakukan berulang-ulang selama 3 menit terus-menerus tanpa berhenti.
g.
Aktivitas naik turun bangku (boks)
dengan menggunakan kaki satu persatu sambil kedua memegang bola di atas kepala:
Gambar 11.
Latihan daya tahan
1) Berdiri
tegap didepan box, ketinggian box ± 10-15 cm, kedua lengan memegang bola di atas
kepala, pandangan ke depan
2) Naikkan
kaki kiri ke atas box dsusul kaki kanan
3) Turunkan
kaki kaki kiri ke lantai atau matras disusul kaki kanan, lakukan seterusnya.
h.
Aktivitas naik turun bangku (boks)
dengan melompat menggunakan kedua kaki.
Gambar 12.
Latihan daya tahan
1) Berdiri
tegap di depan box, ketinggian box ± 10-15 cm, kedua lengan di belakang kepala,
pandangan ke depan,
2) Lompat
dengan kedua kaki atas box dan mendarat di atasnya, gerakan melompat
kembali dengan kedua kaki ke lantai atau matras saat mendarat di atas box
maupun matras kedua lutut mengeper dan badan tegap, lakukan seterusnya.
3. Kekuatan
a.
Aktivitas latihan kekuatan
otot perut
Cermati dan peragakan
aktivitas latihan kekuatan otot perut untuk meningkatkan kebugaran jasmani berikut
ini:
Gambar 13.
Latihan kekuatan
1) Tidur
terlentang, kedua lutut ditekuk dan kedua tangan diletakkan di belakang kepala.
2) Angkat
badan ke atas hingga duduk, kedua tangan tetap berada di belakang kepala.
3) Lakukan
gerakan ini sebanyak-banyaknya.
b.
Aktivitas latihan kekuatan
otot kedua lengan
Cermati dan peragakan
aktivitas latihan kekuatan otot kedua lengan untuk meningkatkan kebugaran
jasmani berikut ini:
Gambar 14.
Latihan kekuatan
1) Tidur
terlungkup, kedua kaki rapat lurus ke belakang, ujung kaki bertumpupada lantai.
2) Kedua
telapak tangan di samping dada, jari-jari tangan menunjuk ke depandan kedua
siku ditekuk.
3) Angkat
badan ke atas hingga kedua tangan lurus, badan dan kaki merupakangaris lurus.
4) Kemudian
badan diturunkan kembali dengan jalan membengkokkan keduasiku, badan dan kedua
kaki tetap lurus dan tidak menyentuh lantai.
5) Lakukan
Latihan ini berulang-ulang.
c.
Aktivitas latihan kekuatan
otot punggung.
Cermati dan peragakan
aktivitas latihan kekuatan otot punggung untuk meningkatkan kebugaran jasmani berikut ini:
Gambar 15.
Latihan
Kekuatan
1) Tidur
terlungkup, kaki rapat dan kedua tangan berpegangan di belakang kepala.
2) Angkat
badan dengan dada tidak menyentuh ke lantai, posisi kaki tetap menyentuh pada
lantai,
3) Agar
kedua kaki tidak bergerak pergelangan kaki bisa dipegang oleh teman.
4) Lakukan
Latihan ini berulang-ulang disesuaikan dengan irama hitungan.
d. Latihan
naik turun bangku (boks) dengan cara kaki satu persatu naik dan turun bangku.
Gambar 16.
Latihan Kekuatan
1) berdiri
tegap didepan box, ketinggian box ± 10-15 cm, kedua lengan di samping badan,
pandangan ke depan,
2) Naikkan
kaki kiri ke atas box disusul kaki kanan.
3) Turunkan
kembali kaki kiri ke lantai atau matras disusul kaki kanan, lakukan seterusnya.
4. Kelenturan
a.
Latihan Kelenturan Statis
Aktivitas Latihan Peregangan
Statis.
Gambar 17.
Bentuk-bentuk
latihan kelenturan statis
Gambar 18.
Sumber
Depdiknas
Bentuk-bentuk
latihan kelenturan statis
Bentuk-bentuk Latihan
peregangan statis adalah sebagai berikut:
1) Latihan
kelenturan otot leher
2) Latihan
kelenturan otot fleksi siku
3) Latihan
kelenturan otot bahu
4) Latihan
kelenturan otot tungkai dan punggung
5) Latihan
kelenturan otot batang tubuh
6) Latihan
kelenturan
Adapaun langkah-langkah Latihan
peregangan statis adalah sebagai berikut:
1)
Cara melakukannya kelenturan
leher dan kepala adalah sebagai berikut. (gambar
17 nomor 1, 2,3 dan gambar 18 1,2)
a) Letakkan
kepala di atas bahu kiri dan pertahankan selama 3 detik.
b) Letakkan
dagu ke bahu kiri, pertahankan selama 3 detik.
c) Putar
gau ke bahu kiri dan pertahankan selama 3 detik.
d) Putar
dagu ke bahu kanan, pertahankan selama 3 detik.
e) Tarik
kepala sejauh mungkin ke depan dan letakkan dagu di atas dada, pertahankan
selama 3 detik.
f) Tarik
kepala sejauh mungkin ke belakang, sentuhkan belakang kepala ke bahu,
pertahankan selama 3 detik.
2) Latihan kelentukan siku. (Gambar 17 nomor 4 dan gambar 18).
Cara melakukannya adalah
sebagai berikut:
a) Gerakan
dilakukan dengan ektensi dan fleksi tiap siku.
b) Setiap
gerakan dipertahankan selama 3 detik.
3) Latihan kelentukan bahu. (Gambar 17 dan 18)
Cara melakukannya adalah
sebagai berikut:
a) Kedua
lengan disilangkan di depan tubuh dan kedua bahu digenggam, posisi ini ditahan
selama 3 detik.
b) Siku
kanan diletakkan di belakang kepala dan dengan menggunakan tangan kiri membuat
topangan regangan, posisi ditahan selama 3 detik, demikian sebaliknya.
c) Satu
tangan diletakkan di atas kepala dan di bahu, digunakan untuk menopang regangan
dan ditahan selama 3 detik, demikian sebaliknya.
4) Latihan kelentukan tungkai dan punggung (Sikap
berdiri). (gambar 19)
Cara melakukannya adalah
sebagai berikut:
Gambar 19.
Latihan kelentukan tungkai dan punggung
a) Berdiri
kaki rapat dengan kedua kaki lurus.
b) Kedua
tangan membungkuk menyentuh lantai.
c) Pandanganmata
kearah lantai, gerakan ini ditahan selama 10 detik.
d) Diulang
dengan kaki kanan silang depan dan gerakan berikutnya kaki kiri silang depan.
5) Latihan kelentukan batang tubuh
Cara melakukannya adalah
sebagai berikut: (gambar 19 nomor 4)
a) Kedua
tangan dengan siku dibengkokkan diletakkan di pinggang. Pinggang diliukkan ke
samping kanan dan kiri kemudian ditahan masing-masing selama sepoluh detik, dan
dilakukan berulang.
b) Kedua
tangan disatukan di atas kepala dengan lengan diluruskan. Pinggang diliukkan ke
samping kanan dan kiri kemudian ditahan masing-masing selama sepoluh detik, dan
dilakukan berulang.
6)
Latihan kelentukan punggung
a) Posisi
awal merangkak dengan tumpuan kedua lutut dan telapak tangan.
b) Punggung
didorongkan ke atas sehingga membentuk lengkungan, dan ditahan selama 10 detik.
c) Pantat
diletakkan di atas tumit dengan tangan lurus ke depan, dan ditahan selama 10
detik.
d) Pinggang
didorong ke depan dengan bertumpu menggunakan kedua telapak tangan dan paha
kedua ujung telapak kaki menghadap ke atas, lengan diluruskan dan kepala
menengadah, ditahan selam 10 detik
e) Kembali
ke posisi merangkak salah satu tungkai diluruskan ditahan selama 10 detik,
dilakukan bergantian.
f) Pinggang
didorong ke depan kembali dengan bertumpu menggunakan kedua telapak tangan dan
paha kedua ujung telapak tungkai diluruskan ke belakang dan menempel ke lantai,
lengan diluruskan dan kepala menengadah, ditahan selam 10 detik.
7)
Kelenturan otot punggung
Aktivitas menopang pinggul
dan posisi tidur telentang menggunakan kedua tangan hingga pinggang melenting,
Gambar 20.
Latihan kelenturan statis
a) Duduk
telentang, kedua lututu kaki ditekuk, kedua tangan di samping memegang
pinggang, pandangan ke depan lurus,
b) angkat
pinggang ke atas hingga melenting, kedua tangan menopang pinggang, bahu,
pundak, dan kedua kaki sebagai tumpuan. lakukan berulang-ulang turun naik (8x
hitungan)
8) Aktivitas
melentingkan pinggang dan posisi tidur telentang menggunakan tumpuan kedua
tangan dan kaki.
Gambar 21.
Latihan
kelenturan statis
a) Duduk
telentang, kedua lutut kaki ditekuk, kedua tangan di samping telinga, pandangan
ke depan lurus,
b) Angkat
pinggang ke atas hingga melenting bersamaan kedua tangan dan kaki diluruskan,
pandangan ke depan.
c) lakukan
berulang-ulang turun naik (8x hitungan), (lihat gambar 21).
9) Aktivitas
meluruskan kaki (split).
Gambar 22.
Latihan kelenturan statis
a) Duduklah di
lantai sambil menekuk kedua lutut, lalu dekatkan lutut Anda ke lantai sehingga
tungkai Anda membentuk huruf “V”.
b) Rapatkan
kedua telapak kaki, lalu peganglah kaki atau pergelangan kaki Anda.
c) Perlahan-lahan,
dekatkan kepala Anda ke kaki sesuai kemampuan, lalu bertahanlah di posisi ini
sambil bernapas dalam-dalam beberapa kali.
d)
Anda boleh menekan lutut ke lantai dengan siku, jika
terasa nyaman.
10) Aktivitas latihan kelentukan
punggung berpasangan.
Gambar 23.
Latihan kelenturan statis
a) Pertama yang
harus siswa lakukan
adalah harus mencari pasangan dalam melakukan kegiatan
ini.
b) Melakukannya
harus berpasangan.
c) Tugas
belajar gerak yang harus kalian lakukan adalah mengendong teman atau pasangan.
d) Teman
yang digendong harus membelakangi, dan lengan teman yang digendong dipegang.
e) Setelah teman
merasa nyaman
dan tidak menimbulkan cidera, kamu mencoba
mengangkatnya dengan cara berupaya menurunkan badan kamu sambil menarik bagian
tubuh teman ke depan.
f) Melakukannya
harus berhati-hati dan lakukan pengangkatan selama beberapa detik sesuai dengan
kekuatan.
g) Lakukan
hal ini secara bergantian supaya semuanya dapat melakukan tugas belajar gerak
yang diberikan oleh guru.
h) Lakukan
aktivitas pembelajaran ini dengan cara berjalan kecilsampai dengan tujuan yang
ditentukan oleh guru.
b.
Latihan Kelenturan Dinamis
Cermati dan peragakan
aktivitas latihan peregangan dinamis untuk meningkatkan kebugaran jasmani
berikut ini. Adapun bentuk-bentuk latihan peregangan dinamis adalah sebagai
berikut:
1) Latihan
kelenturan otot lengan dan bahu
2) Latihan
kelenturan otot leher
3) Latihan
kelenturan otot pinggang
4) Latihan
kelenturan otot tungkai
(lihat
gambar 22)
Gambar 24.
Sumber Depdiknas
Latihan kelenturan dinamis
5. Kelincahan
a.
Aktivitas Latihan Lari zig-zag
Cara melakukan latihan lari
zig-zag yaitu dengan mempersiapkan lintasan lari sepanjang 20 meter,
masing-masing lintasan susun corong (cone)
sebagai jalur lintasan lari secara zig-zag.
Gambar
25.
Sumber
Depdiknas
Latihan
kelincahan
Lakukan seperti contoh
peragaan.
1) Peserta
lari berada digaris star, setelah ada aba-aba baru mulai lari.
2) Lakukan
lari fokus perhatian pada gerak zig-zag
3) Setelah
sampai pada garis akhir, ulangi gerakan lari zig-zag tersebut.
b.
Aktivitas Latihan Lompat
Bangku
Aktivitas bermain melompat
bangku panjang dilakukan berkelompok:
Gambar 26.
Sumber
Depdiknas
Latihan
kelincahan
1) Berdiri
meng-hadap arah gerakan, kedua lengan di samping badan, pandangan ke depan
menghadap bangku ± 3-4 buah, dan jarak antar bangku ± 1 meter.
2) Lakukan
gerak melompat dan melangkah melalui atas bangku, dan saat mendarat lutut
mengeper, badan tegak, pandangan ke depan, lakukan seterusnya
c.
Aktivitas Latihan Lompat
Bangku Kesamping
Aktivitas bermain melompat
bangku panjang posisi menyamping dilakukan berkelompok.
Gambar 27.
Sumber Depdiknas
Latihan
kelincahan
1) Berdiri
menghadap arah gerakan, kedua lengan di samping badan, panda-ngan ke depan menyamping
bangku ± 3-4 buah,
2) Melompat
dengan kedua kaki ke atas bangku dan mendarat di atas bangku lalu melompat lagi
ke bawah kursi atau lantai, dan saat mendarat kedua lutut mengeper, badan
tegak, pandangan ke depan, lakukan seterusnya, untuk gerakan
3) Melompat
zigzag melewati atas bangku dan mendarat di bawah samping bangku, dan saat
mendarat kedua lutut mengeper, badan tegak, pandangan ke depan, lakukan
seterusnya,
d. Latihan Kelincahan, koordinasi, dan
reaksi dengan permainan
1) Nama
Permainan adalah Ular Makan Ekornya
2) Jumlah
pemain : tidak terbatas
3) Tempat
: di bangsal senam, atau di halaman, atau di lapangan Aturan Permainan
k) Peserta
didik dibagi dalam 4 kelompok dengan formasi berbanjar
l) Setiap
kelompok dibagi dalam 3 peran yang berbeda, yaitu: peserta didik yang berada
paling depan bertindak sebagai kepala ular, bagian tengah anggota kelompok
bertugas sebagai badan ular, dan paling belakang dari kelompok bertindak
sebagai ekor ular.
m) Peserta
didik dibarisan kedua sampai belakang harus memegang perut temannya.
n) Kelompok
yang terlepas pegangannya dinyatakan kalah.
o) Pemenang
ditentukan oleh kelompok yang pertama menyentuh ekor ular.
p) Kelompok
yang melakukan kecurangan dinyatakan kalah dan diberi hukuman sesuai
kesepakatan.
4) Cara
Bermain
a) Semua
peserta didik bersiap-siap berbanjar ke belakang sesuai dengan kelompok yang
sudah ditentukan.
b) Setelah
ada aba-aba dari guru semua kelompok bergerak untuk memulai permainan. Kepala
ular berusaha menyentuh ekor ular, sementara ekor ular harus sebisa mungkin
menghindar dari kepala ular.
c) Badan
ular meliuk-liuk mengikuti gerakan kepal ular atau ekor ular.
d) Ekor
ular yang tertangkap oleh kepala ular dinyatakan kalah.
e) Kelompok
yang paling pertama ekor ularnya dimakan oleh kepala ular maka kelompok tersebut
dinyatakan sebagai pemenang.
f) Kelompok
yang paling akhir ekornya dimakan oleh kepalanya maka kelompok tersebut
mendapatkan hukuman sesuai kesepakatan.
g) Ulangi
permainan ini dengan berganti peran.
6. Keseimbangan
Yang dimaksud dengan
keseimbangan adalah kemampuan tubuh dalam mengendalikan organ tubuh serta saraf
otot agar gerakan tubuh dapat dikendalikan dengan baik. Unsur keseimbangan ini
sangat dibutuhkan dalam cabang olahraga senam dan loncat indah.
Gambar 28.
Latihan
Keseimbangan
a. Gerakan Keseimbangan 1
Cara melakukan: Posisi awal,
berdiri tegak kemudian kaki kanan atau kiri diangkat silang ke depan tubuh
sambil dipegang dengan satu tangan. Gerakan ini dilakukan ditahan selama 2 X 8
hitungan. (lihat gambar 28)
b. Gerakan Kesembangan 2
Cara melakukan: Posisi awal,
berdiri tegak kemudian kaki kanan atau kiri diangkat ke belakang tubuh sambil
dipegang dengan satu tangan. Gerakan ini dilakukan ditahan selama 2 X 8
hitungan. (lihat gambar 28)
c. Gerakan keseimbangan 3
Cara melakukan: Posisi awal,
berdiri tegak kemudian kaki kanan atau kiri diangkat ke depan tubuh sambil
dipegang atau dipeluk dengan kedua tangan. Gerakan ini dilakukan ditahan selama
2 X 8 hitungan. (lihat gambar 28)
Gambar
29.
Latihan
Keseimbangan
d. Gerakan keseimbangan 4
Cara melakukan: Posisi awal
berdiri tegak, Kemudian, kaki kanan atau kiri diangkat hingga lurus
(horizontal) tangan rentangkan kesamping. Gerakan ini dilakukan ditahan selama
2 X 8 hitungan. (lihat gambar 29)
e. Gerakan keseimbangan 5
Cara melakukan: Posisi awal berpasangan,
berdiri tegak saling berhadapan , Kemudian, kaki kanan atau kiri diangkat
hingga lurus (horizontal) tangan saling berpegangan dipundak. Gerakan ini
dilakukan ditahan selama 2 X 8 hitungan. (lihat gambar 29)
7. Koordinasi
Yang dimaksud dengan
koordinasi adalah kemampuan tubuh dalam menyatukan berbagai gerakan tubuh yang
tak sama kedalam satu gerakan yang efektif. Dalam melakukan latihan yang dapat
melatih unsur koordinasi dituntut suatu tambahan kemampuan lain yakni
konsentrasi yang tinggi serta kemampuan gerak insting yang kuat.
Adapun latihan yang dapat
dilakukan untuk melatih unsur koordinasi ini adalah dengan latihan memantulkan
bola ke dinding kemudian ditangkap kembali. Latihan memantul dan menangkap
kembali ini dilakukan dengan tangan yang berbeda atau berlawanan antara tangan
yang memantulkan dengan tangan yang menangkap kembali. Adapun bentuk latihan
koordinasi adalah:
a. Latihan koordinasi: Melempar ke atas dengan tangan kiri dan
menagkap bola dengan tangan kanan. Setelah itu gantian melempar ke atas dengan
tangan kanan dan menangkap bola dengan tangan kiri. Lakukan secara terus
menerus. (lihat gambar 30).
Gambar 30.
Melempar bola keatas
dan menangkap
dengan tangan
kanan/kiri
b. Latihan Koordinasi: Melempar
berpasangan, melempar bola lambung dari bawah menggunakan tangan kanan dan
menangkap menggunakan tangan kiri. Kemudian bergantian melempar bola lambung
dari bawah menggunakan tangan kiri dan menangkap menggunakan tangan kanan.
Lakukan secara terus menerus. (lihat gambar 31).
Gambar
31.
Melempar
bola keatas dan menangkap
dengan
tangan kanan/kiri
c. Latihan Koordinasi: masing-masing
siswa membawa 2 bola, kemudian lemparkan bola keatas menggunakan tangan kanan,
dan bola yang berada di tangan kiri dipidahkan ke tangan kanan. Lakukan secara
terus menerus. (lihat gambar 32).
Gambar 32.
Latihan
lempar tangkap dengan 2 bola
d. Latihan Koordinasi Melantulkan
bola ke dinding.
1) Melempar
menggunakan tangan kakan/kiri dari bawah atau dilemparkan dari bawah (underarm) dengan
tangan yang disukai, dan tidak diperbolehkan memantul di lantai sebelum
ditangkap. Gerakan tersebut dilakukan sampai siswa memahami dapat merasakan
gerakan tersebut. (lihat gambar 33).
2) Melempar
menggunakan tangan kakan/kiri dari atas kepala dengan
tangan yang disukai, dan tidak diperbolehkan memantul di lantai sebelum
ditangkap. Gerakan tersebut dilakukan sampai siswa memahami dapat merasakan
gerakan tersebut. (lihat gambar 33).
Gambar 33.
Latihan lempar
tangkap
Dengan memantulkan
bola ke dinding
8. Komposisi Tubuh
Komposisi tubuh adalah
perbandingan jumlah lemak yang terkandung di dalam tubuh dengan berat badan
seseorang. Kandungan lemak yang berlebihan akan mengakibatkan terdesaknya organ
tubuh yang lainnya sehingga mengganggu kinerja organ tersebut. Namun lemak tak
jenuh yang mudah diurai juga merupakan sumber energi ketika karbohidrat dan
cadangan glukosa dan glikogen sudah habis dipakai. Komposisi tubuh biasanya
bisa dilihat yaitu dengan berat badan seseorang. Dengan memiliki berat badan
yang ideal siswa dapat memiliki beberapa keuntungan diantaranya lebih aktif
bergerak dan mudah melakukan gerakan-gerakan yang sulit, tidak mudah cedera.
Berat badan ideal bukan hanya
bisa menunjang penampilan. Dengan berat ideal dan proporsional tentu akan
membuat penampilan lebih maksimal. Berat badan ideal akan membuat anda tidak
hanya terlihat lebih segar dam bugar. Namun juga dapat mengurangi resiko
terjadinya serangan penyakit. Memiliki berat badan berlebih ataupun berkurang
juga tidak baik bagi kesehatan. Kelebihan berat badan atau obesitas akan
meningkatkan resiko berbagai penyakit berbahaya seperti jantung, paru-paru dan
ginjal.
Setiap orang memiliki berat
ideal yang berbeda beda. Anda tidak bisa menyama ratakan berat ideal setiap
orang. Berat badan ideal antara anda dan saudara perempuan tentu akan berbeda.
Lalu bagaimanakah cara untuk menghitung berat badan ideal seseorang. Ada
beberapa cara atau metode yang bisa dipakai untuk menghitung berat ideal.
Cara-cara tersebut akan antara lain:
a.
Metode
Perhitungan Konvensional Untuk Menghitung Berat Badan Ideal
Pada metode perhitungan
konvensional rumus yang digunakan berbeda pada setiap rentang pertumbuhan.
Rumus perhitungan berat badan ideal pada anak-anak akan berbeda dengan rumus
yang digunakan untuk menghitung berat badan ideal pada orang dewasa. Agar lebih
mudah dipahami simak uraiannya sebagai berikut :
Berat Badan Ideal (BBI) pada
bayi (rentang usia 0-12 bulan) BBI=
(Umur (bln) / 2 ) + 4 |
Berat Badan Ideal (BBI) pada
Anak (rentang usia 1-10 tahun) BBI= (Umur (Thn) / 2) +8 |
Berat Badan Ideal (BBI) pada remaja / dewasa. BBI= TB-100- (TB-100) X 10% |
Ket : TB= Tinggi Badan (cm)
Hasil perhitungan yang anda
peroleh merupakan hasil berat badan ideal anda. Namun, jangan terlalu
berpatokan pada angka tersebut. Hasil perhitungan menggunakan rumus ini
merupakan angka relatif. Karena pada dasarnya berat badan ideat seseorang
berada pada ranga kurang lebih 10% dari hasil perhitungan berat badan idealnya.
1) Rumus Berat
Tubuh Ideal
Rumus yang
digunakan untuk menghitung berat badan ideal adalah:
Berat
Badan Ideal (BBI) = (TB –
100) x 90% (TB merupakan tinggi badan dalam
Cm) |
Contoh:
Berapakah berat badan ideal seorang wanita yang
memiliki tinggi badan 155 cm?
Penyelesaian : Gunakan rumus hitung berat badan ideal
dengan memasukkan angka tinggi badan
BBI = (155 – 100) X 90% selesaikan hasil hitung
didalam kutung terlebih dahulu. Hasilnya adalah (55 X 90 %) Maka hasil hitung
akhirnya adalah 49.5 Kg.
Seorang wanita dengan tinggi badan 155 cm harusnya
memiliki berat tubuh ideal sebesar 49.5 Kg. Jika berat badan yang dimiliki
lebih besar 10-20% dari angka 49.5 kg tersebut maka wanita tersebut dapat
dikatakan gemuk. Hal ini karena ia memiliki berat badan lebih besar dari berat
badan ideal yang harusnya ia miliki. Jika berat badanya lebih besar 20% dari
berat idealnya maka wanuta tersebut memiliki kelebihan berat badan atau
obesitas. Sebaliknya jika berat badan wanita dengan tinggi 155 cm berada 10-20%
dibawah angka 49.5 kg. Maka, wanita tersebut dapat dikatakan kurus,
karena memiliki berat badan dibawah hitungan berat badan idealnya.
2) Perhitungan
Menggunakan Metode BMT (Body Mass Index)
Menghitung berat badan ideal menggunakan rumus BMT
(Body Mass Ideal) dipercaya lebih efektif dan memiliki tingkat akurasi yang
lebih tinggi dibandingkan dengan rumus lainnya. Dalam bahasa indonesia rumus
ini lebih dikenal dengan Indeks Masa Tubuh (IMT). Hasil perhitungan IMT akan
berda pada rentang jarak angka tertentu. Sehingga hal ini membuat rumus ini
bisa digunakan secara universal. Tidak hanya terbatas pada postur tubuh
tertentu saja.IMT dihitung berdasarkan tinggi dan berat badan yang dimiliki
seseorang. Contok kasus berikut akan membuat anda bisa lebih memahami bagaimana
cara menghitung berat badan ideal menggunakan rumus IMT.
IMT = BB / (TB X TB ) BB = Berat Badan dalam Kilogram dan TB = Tinggi
badan dalam Meter |
Contoh Kasus:
Sudah idealkan berat badan seseorang dengan tinggi
badan 150 cm dan berat badannya 50 Kg. IMT = 50 / (1,5 X 1,5) hasilnya adalah
22.222
Untuk membaca hasilnya gunakan data berikut :
a) IMT >17,0
masuk kategori Kurus atau kekurangan berat badan berat
b) IMT
17,0-18,4 masuk kategori kurus kekurangan berat badan ringan
c) IMT
18,5-25,0 masuk kategori normal atau berat badan ideal
d) IMT
25,1-27,0 masuk kategori gemuk atau kelebihan berat badan ringan
e) IMT >27,0
masuk kategori obesitas atau kelebihan berat badan berat.
Dengan menggunakan data IMT maka kesimpulan dari kasus
diatas adalah seseorang dengan tinggi badan 150 cm dan berat badan 50 kg masuk
kedalam kategori normal atau berat badan ideal. Semakin besar hasil IMT akan
semakin meningkatkan resiko untuk kehilangan berat badan ideal dan menuju pada
kegemukan. Jika anda ingin memiliki berat badan ideal tentunya hasil IMt anda
harus berada pada angka 18,5-25,0. Jika anda ingin menurunkan berat badan
sampai level 19.0 hal iti masih dianggal baik dan menyehatkan asal hasilnya
adalah diatas angka 18,6.
Komentar
Posting Komentar